Tuesday, November 1, 2011

ISO dan Pengaruhnya

ISO merupakan besaran yang menyatakan sensitivitas sensor pada kamera anda. Sedangkan ISO merupakan kependekan dari International Standard Organization. Sekilas memang kepanjangan dari ISO tidak memiliki kaitan dengan fotografi sama sekali. Lantas mengapa ISO yang namanya tidak berkaitan dengan fotografi dapat dijadikan besaran fotografi? Hal ini dikarenakan besaran sensitivitas sensor pada kamera memiliki standard baku yang berlaku secara international. Standard tersebut dikeluarkan, dikelola, dan diawasi oleh organization yang merupakan sebuah instansi yang bermarkas di Swiss. Adapun penjabaran lebih lanjut mengenai instansi ISO dapat anda telusuri di wikipedia.

Sensor pada kamera tersusun atas jutaan pixel yang sensitif terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO, maka semakin tinggi pula sensitivitas pada sensor yang bersangkutan. Semakin sensitif sensor, semakin banyak cahaya yang diserap oleh sensor per satuan waktu tertentu. Sehingga semakin sensitif suatu sensor, semakin singkat durasi shutter speed untuk mengumpulkan cahaya. Kamera merubah sensitivitas sensor dengan cara memperkuat atau memperlemah sinyal listrik dari sensor yang bersangkutan.

Biasanya, kamera DSLR menggunakan ISO 100 untuk yang terendah, dan ISO 1600 - ISO 3200 untuk yang tertinggi. Sedangkan untuk kamera saku mulai dari ISO 50 hingga ke ISO 400. Deret angka ISO untuk kamera adalah ISO 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400. Sensitivitas sensor pada ISO 200 memiliki kemampuan mengumpulkan cahaya dua kali lipat dibanding ISO 100. Begitu juga dengan ISO 3200 yang memiliki kemampuan dua kali lipat dibanding ISO 1600, sehingga shutter speed juga lebih cepat dua kali lipat.

Berikut adalah pegaruh yang signifikan terhadap penggunaan ISO yang tinggi.
1. Durasi shutter speed
Meningkatkan ISO dapat mempercepat shutter speed. Untuk kondisi cahaya yang minim, gunakanlah ISO yang tinggi agar shutter speed menjadi cepat sehingga blur akibat getaran dapat ditiadakan.

2. Pencahayaan
Untuk shutter speed yang sama, ISO yang tinggi akan memberikan hasil foto yang lebih terang daripada hasil foto yang diberikan oleh ISO yang rendah. Hal ini dikarenakan ISO yang tinggi dapat lebih banyak mengumpulkan cahaya dibanding ISO yang rendah.



3. Bintik hitam pada hasil foto
Penggunaan ISO yang tinggi dapat menimbulkan bintik hitam pada hasil foto. Bintik hitam pada hasil foto disebut juga noise. Kemunculan noise pada hasil foto umumnya dianggap sebagai kerugian. Untuk resolusi yang sama, kamera dengan sensor yang kecil akan jauh menimbulkan noise di ISO yang tinggi daripada kamera dengan ukuran sensor yang besar. Maka dari itu, hindari menggunakan kamera dengan resolusi besar yang memiliki ukuran sensor yang kecil. Berikut adalah hasil foto dari tiga nilai ISO yang berbeda, dengan 100% crop.


Sekedar saran, gunakanlah ISO serendah-rendahnya bilamana mungkin. Hal ini bertujuan untuk menghindari timbulnya noise pada hasil foto yang terlihat mengganggu. Kendati demikian, gunakanlah ISO yang tinggi untuk kondisi pencahayaan yang minim untuk mempercepat shutter speed, mencegah timbulnya blur akibat getaran. Saat menggunakan ISO tinggi, gunakanlah format RAW agar noise dapat diminimalisir nantinya (menggunakan noise reduction pada Photoshop).

15 comments:

kalau kita menggunakan setting AV, iso yang baik itu sekitar berapa?diafragma nya juga ya *komen iseng sekedar bales2an* wkwkwk

ISO yang baik sebagusnya yang paling rendah, ISO 100. Tapi kalo ditempat yang minim cahaya, gunakan ISO 800 untuk menjaga kecepatan shutter speed.

Aperture nya sekitar f/4.0-f/5.6 aja. Tapi pemilihan aperture juga tergantung kebutuhan. Kalo lagi siang2, mau gak mau harus pake aperture yang maksimal.

*komen post gue yang lain yak*

ISO GUE AJA SAMPE 600 DOANG *orz* -_-wakaka sipsip

ya jadi intinya kalo cahaya nya kurang, pake ISO terbesar yang tersedia. kalo adanya ISO 600 yaudah pake aja

Mengapa di slr saya, semakin besar ISO, semakin lama juga memprosesnya? Dipertimbangkan dulu gan *hah*

setiap kamera punya sistem yang berbeda-beda. tapi intinya sama, yaitu buat merubah sensiivitas sensor pada kamera. kalo kasusnya yang kayak begitu, kemungkinan karena fitur "Noise Reduction at High ISO" nya diaktifkan. karena semakin tinggi ISO, semakin banyak noisenya, dan semakin berat image processor pada kamera bekerja untuk mengurangi noise yang timbul, sehingga pemrosesannya terasa lama

Bang rian , Saya mau nanya nich ? saya menggunakan kamera Iphone 4 dengan detail hasil foto Isonya 80 dengan gambar yang jernih dan bagus , dan sekarang saya menggunakan kamera Dlsr mau aku steel dengan Iso 80 kok nggak bisa ya ,minimum cuman 100 jadi untuk mendapatkan gambar yang tajam seperti di Iphon 4 gimana ya ? notes dg lanscape foto langit biru

untuk DSLR pada umumnya memang nilai ISO minimum yg bisa disetel hanya 100. Tapi bukan berarti ISO 100 pada DLSR menghasilkan noise lebih banyak daripada ISO 80 pada iphone.

Bisa jadi foto dengan ISO 100 di DSLR lebih jernih daripada ISO 80 di iphone. Itu semua karena sensor di kamera DSLR jauh lebih besar ukurannya dibanding sensor kamera di iphone.

Jangankan antara DSLR dengan iphone, antara DSLR satu dengan yang lainnya saja jika sensor nya berbeda, berbeda pula tingkat kejernihannya pada satu ISO tertentu, misal ISO 100 atau 80.

Jadi untuk mendapatkan gambar pemandangan dengan hasil memuaskan,
1. Setel ISO serendah-rendahnya, misalkan ISO 100 untuk meminimalisir noise.
2. Set fokus ke infiniti (jarak paling jauh).
3. Set aperture antara f/8.0 sampai f/16 agar field of focus nya mencakup dari jarak terdekat lensa hingga jarak terjauh. Tapi juga sesuaikan dengan kondisi pencahayaan. Jangan maksa menggunakan f/16 jika memang kondisinya agak mendung.
4. Untuk langit supaya biru, kalo bisa gunakan filter CPL (circular polarizer) pada lensa. Gunanya untuk menghilangkan efek sinar UV di lensa, jadi langit yang warnanya biru akan semakin jelas warna birunya.

Kak mau nanya nih kak, gmna cranya biar objek yang di fto lbih fokus dan latarnya lbih blur kak,,, apakah ada trik" tertentu kak.
Skian.. mohon ilmunya kak.

Untuk membuat latar menjadi blur:
1. Gunakan bukaan diafragma sebesar mungkin, yaitu dengan angka yang sekecil mungkin. Seperti f/1.8 atau f/2.0
2. Zoom lensa semaksimal mungkin. Jika Anda menggunakan lensa 18-55mm, maka gunakan 55mm
3. Fokuskan objek dengan akurat. Karena deviasi sedikit saja akan membuat objek out-of-focus

untuk mengambil gambar malam dengan flash eksternal power 1/4 zoom 70, 1/60 f 4.0 iso 1000 jarak 4 m hsilnya masih gelap, bagaimana seharusnya bang...

Bang... gimana kalau pake mode auto bisa gak nangkap gambar bergerak tanpa Flowing?

Post a Comment