Thursday, November 10, 2011

Ulasan Mengenai Prinsip Reciprocity

Banyaknya cahaya yang masuk menuju sensor kamera sebanding dengan besarnya bukaan diafragma dikali dengan lamanya shutter terbuka. Atau dapat ditulis:

Exposure = intensitas x durasi

Exposure merupakan pencahayaan akhir pada hasil foto. Hasil foto yang terlalu terang disebut over-exposure sedangkan hasil foto yang terlalu gelap disebut under-exposure. Intensitas cahaya dapat diatur dengan mengubah aperture. Durasi adalah lamanya shutter terbuka, dapat diatur dengan mengubah setelan shutter speed. Ingatlah selalu bahwa memperbesar nilai aperture dilakukan dengan mengecilkan angka f/number yang tertera pada kamera. Perubahan nilai aperture tidak bisa mengabaikan nilai shutter speed dan sebaliknya. Artinya untuk mendapat exposure yang tepat, baik aperture maupun shutter speed memegang peranan yang sama.

Reciprocity adalah bagaimana setelan aperture dan shutter speed harus saling berlawanan untuk meniadakan pengaruhnya. Jadi bila kita mengekspos sensor dengan waktu yang lebih lama, maka di sisi yang lain kita harus mengecilkan aperture untuk mengurangi cahaya yang masuk sehingga bisa mendapat exposure yang sama. Prinsipnya, sebuah exposure konstan bisa didapat dari berbagai variasi nilai aperture dan shutter speed, selama mempertahankan konsep reciprocity ini.


Hasil foto diatas menunjukkan exposure konstan yang sama satu sama lain. Yang berbeda hanyalah kombinasi nilai aperture dan shutter speednya saja. Pada gambar pertama dengan aperture f/2.0, kamera membutuhkan shutter speed sebesar 1/45s untuk mendapatkan exposure yang tepat. Pada saat aperture dikecilkan tiga stop menjadi f/5.6, kamera membutuhkan shutter speed sebesar tiga stop lebih lambat pula, yaitu 1/6s. Lagi-lagi pada saat aperture dikecilkan tiga stop, kamera secara automatis merubah shutter speed sebesar tiga stop juga sebagai respon terhadap pengecilan aperture.

Esensi utama dari prinsip reciprocity ini adalah bahwa kita dapat mengkombinasikan nilai aperture dan shutter speed secara seimbang untuk menyempurnakan exposure, bergantung pada kondisi dan situasi yang kita hadapi. Misalnya kita ingin mendapatkan exposure yang tepat dan dengan ruang tajam yang luas, maka kita akan menggunakan setelan f/16 - 1.5s. Apabila kita ingin menggunakan shutter speed cepat untuk membekukan gerakan, maka kita akan menggunakan f/2.0 - 1/45s.

3 comments:

itu foto siapa yan

*komen bermutu*

maaf, bagaimana caranya untuk menentukan lensa yang baik?
terima kasih

Post a Comment