Sunday, November 13, 2011

Memilih Shooting Mode Yang Tepat

Shooting Mode adalah apa saja dan bagaimana kamera mengintepretasikan dan mengkalkulasi pencahayaan untuk mendapatkan exposure yang sesuai. Di masa yang modern ini, bahkan kamera saku pun sudah dilengkapi dengan fitur pemilihan shooting mode ini. Pada umumnya, shooting mode tersusun atas:

Mode Full Auto
Mode ini sangat mudah digunakan. Kita tidak perlu merubah setelan apa-apa, kamera melakukan semuanya untuk kita. Pada kondisi cahaya yang minim, secara otomatis kamera akan menembakkan flash. Mode ini jarang menghasilkan hasil foto yang buruk, jarang pula menghasilkan hasil foto yang memikat. Hindari pemakaian mode ini apabila anda mampu untuk menggunakan mode lainnya.

Mode P (Program)
Kamera menentukan setelan aperture dan shutter speed yang tepat. Selanjutnya anda dapat memilih kombinasi aperture dan shutter speed sesuai dengan prinsip reciprocity.

Mode Tv (Time Value)
Apabila hendak memotret pada ajang olahraga dimana shutter speed berperan sangan penting untuk membekukan gerakan, mode ini adalah solusinya. Kita hanya perlu merubah shutter speed dan ISO sementara kamera memberikan aperture yang sesuai untuk kita. Terkadang aperture yang besar belum tentu mampu membuat hasil foto yang cukup terang, maka dari itu gunakanlah ISO yang tinggi bila perlu.

Mode Av (Aperture Value)
Apabila hendak memotret benda diam dimana shutter speed tidak berperan signifikan terhadap hasil foto, mode ini adalah pilihan yang tepat. Kita yang menentukan aperturenya sementara kamera akan menentukan shutter speed yang sesuai untuk mendapatkan exposure yang tepat. Gunakanlah ISO yang tinggi apabila memotret dengan mode ini pada pencahayaan yang gelap. Karena bila tidak, secara otomatis kamera akan melambatkan shutter speed dan akan mengakibatkan adanya goyangan atau blur pada hasil foto.

Mode M (Manual)
Mode manual adalah pilihan terakhir jikalau mode lainnya tidak dapat menghasilkan gambar yang sesuai keinginan. Mode ini juga cocok untuk kondisi pemotretan yang cenderung menipu kalkulasi pencahayaan kamera, misalnya dalam konser dengan pencahayaan labil yang dapat membuat panggung seketika terang benderang kemudian seketika gelap gulita. Mode ini juga cocok digunakan untuk pemotretan studio dimana pencahayaannya tetap. Selain pada kondisi tersebut, saya tidak merekomendasikan penggunaan mode ini. Untuk pemakaian sehari-hari, mode ini terlalu ribet dan agak sulit untuk diganti setelannya sewaktu-waktu.

0 comments:

Post a Comment